Investasi Reksadana Pilihan Jitu para Investor Cerdas




Investasi Reksadana pilihan jitu para investor cerdas, melakukan investasi reksadana sangat aman dan menguntungkan untuk jangka panjang, anda harus cermat memilih Manajer Investasi Reksadana, memilih instrumen investasi yang tepat sasaran, serta perencanaan manajemen resiko investasi.

Pengertian Apa itu Reksadana

Reksadana adalah suatu kumpulan dana yang sumbernya dari masyarakat atau dari pihak investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi dan dan dana tersebut kemudian diinvestasikan pada berbagai jenis portofolio investasi efek atau produk keuangan lainnya.

Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) antara perusahaan pengelola dana atau dikenal dengan Manager Investasi dengan Bank Kustodian (tempat penitipan surat berharga dan dana), dan dijual langsung oleh perusahaan Manager Investasi kepada investor berupa Unit Penyertaan. Apabila investor ingin menarik dananya dengan menjual kembali Unit Penyertaannya kepada Manager Investasi.

Investasi Reksadana Pilihan Jitu para Investor Cerdas


Untuk lebih jelasnya bagaimana cara investasi reksadana dapat dilihat pada diagram berikut ini:

bagaimana cara investasi reksadana



Manfaat Investasi di Reksadana

1. Dikelola oleh Manajer Investasi yang berpengalaman

Reksadana merupakan instrumen investasi yang bersifat konservatif, pengelolaan oleh profesional yang memiliki pengalaman kerja serta latar belakang pendidikan yang kompeten dimana akan memberikan hasil investasi yang maksimal dan aman.

2. Likuiditas yang tinggi

Merupakan sebuah instrumen investasi yang cukup likuid karena pihak investor atau pemegang unit penyertaan bisa melakukan penjualan kembali (redemption) kepada pihak Manajer Investasi dengan pembayaran sesuai tingkat Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dihitung berdasarkan hari atau periode berjalan.

3. Jumlah dana investasi yang relatif kecil

Nilai disesuaikan dengan harga per Unit Penyertaan (UP), ada yang berharga Rp. 100.000,- /UP, Rp. 250.000,- / UP, Rp. 500.000,- / UP, dan Rp. 1.000.000,-

4. Informasi pengelolaan investasi yang transparan

Calon investor mendapatkan informasi tentang strategi investasi, profil dan kompetensi Manajer Investasi, pemilihan instrumen investasi, dan informasi terkait lainnya.

5. Portofolio yang terdiversifikasi

Konsep utamanya yaitu apabila satu jenis investasi mengalami kerugian, masih ada kemungkinan investasi lainnya mengalami keuntungan.

6. Prosedur inventasi yang mudah

Investor hanya memantau kinerja NAB atas Unit Penyertaan reksadana yang dibelinya, dan prosedurnya sangat mudah dipahami oleh investor.

7. Biaya transaksi murah

Biaya transaksi yang murah, praktis, dan sederhana merupakan alasan utama para investor cenderung membeli reksadana sebagai salah satu instrumen investasinya.


Tips Memilih Investasi Reksadana

Dengan adanya badan rating atau pemeringkat akan sangat membantu, tetapi di Indonesia saat ini belum ada sebuah lembaga atau badan independen yang melakukan pemeringkat, di luar negeri seperti Normandy, Lippers, dan Morning Star, dengan adanya badan pemeringkat seperti ini akan memudahkan investor untuk memilih instrumen investasinya.

Namun ada beberapa cara yang bisa dilaksanakan sebelum anda berniat membeli reksadana yaitu sebagai berikut:

1. Jangka waktu dan Tujuan Investasi Reksadana

Investasi Reksadana dibagi dalam beberapa jangka waktu:
  • Reksadana Pasar Uang (RDPU), investasi jangka pendek dibawah satu tahun
  • Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT), investasi jangka menengah antara 1 sampai dengan 5 tahun
  • Reksadana Campuran (RDC), investasi jangka menengah ke panjang antara 5 sampai dengan 10 tahun
  • Reksadana Saham (RDS), investasi jangka panjang waktu di atas 10 tahun
Artikel Lainnya : Peluang Usaha Investasi di Bursa Saham - IPO Blue Bird

2. Track Record Reksadana

Periksa track reccord reksadana yang anda inginkan, bagaimana kinerja reksadana tersebut ketika terjadi redemption besar-besaran di tahun 2005? Kinerja reksadana yang menunjukkan kestabilan dengan tren naik sangat cocok untuk anda yang ingin berinvestasi untuk jangka panjang.

3. Pengelola reksadana

Coba anda teliti siapa pengelola dari reksadana tersebut, apakah mereka sering mengulas tentang usulan-usulan investasi terbaik? Saat ini sangat mudah kita bisa mengeceknya melalui browsing internet, banyak sekali perusahaan reksadana online, lihatlah berapa banyak informasi yang bisa anda peroleh tentang pengelola reksadana tersebut.

4. Pelayanan dari Manajer Investasi

Apakah manajer Investasi memberikan riset tentang pasar, Laporan bulanan atau Fund Fact Sheet, Laporan tiga bulanan, dan tahunan, layanan customer service seperti layanan via telepon.

5. Siapa di Belakang Manajer Investasi

Lakukan riset apakah dana dikelola secara Team? Sebuah Team Besar akan terlihat kinerjanya lebih kokoh dibandingkan oleh seorang manajer Investasi.

6. Jumlah aset yang dikelola bukan menjadi jaminan

Jika Manajer Investasi tersebut memiliki dana kelolaan yang besar bukan menjadi jaminan atau tolak ukur. Dengan dana terlalu besar akan lebih sulit untuk melakukan monitoring, apalagi data kenaikan aset tersebut terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

Artikel Lainnya : IPO Alibaba Group Holding Ltd 8 Sept 2014 nilai ungguli Yahoo Inc


Jenis Reksa Dana

Reksa dana yang umum di Indonesia terdiri dari 4 jenis yaitu:

1. Reksa Dana Pasar Uang

Merupakan Reksadana yang underlying asset atau produk investasinya berupa produk keuangan pasar uang, investasi jangka pendek jatuh tempo maksimal satu tahun. Contohnya: Deposito, on-call, over night, Commercial Papers, Promisory Notes, dan Obligasi jatuh tempo dibawah satu tahun.

2. Reksadana Pendapatan Tetap (Obligasi)

Merupakan Reksa Dana yang underlying asset atau produk investasinya berupa surat utang atau efek pendapatan tetap atau Obligasi.

Reksa dana jenis seperti ini sangat cocok bagi investor yang ingin atau baru mulai belajar berinvestasi, dengan pertimbangan pokok belum berani mengambil resiko besar atas hilangnya pokok investasi.


Di Indonesia tedapat tiga jenis Reksadana jenis ini yaitu:

a. Reksadana Obligasi Pemerintah
Merupakan penempatan dana investasi pada Obligasi atau Surat Utang Negara (SUN), Reksadana inikelebihannya mempunyai resiko gagal bayar (default) yang sangat kecil karena Republik Indonesia menjamin pembayaran kembali Surat Utang Negara ini.

b. Reksadana Obligasi Swasta
Reksadana yang menempatkan instrumen dana investasi milik investor pada surat utang atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta termasuk Perusahaan Badan usaha Milik Negara (BUMN), Reksadana jenis ini memiliki resiko gagal bayar (default) dari penerbit efek tersebut dan tergantung likuiditas dan solvabilitas perusahaan tersebut.

c. Reksadana Obligasi Campuran
Merupakan gabungan dari surat utang atau obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan swasta dan pada Surat Utang Negara (SUN). Reksadana jenis ini mencoba mendapatkan keunggulan dari kombinasi kelebihan dan kekurangan kedua Reksadana diatas.


3. Reksadana Campuran

Adalah jenis Reksadana yang menempatkan dana investor pada surat utang atau obligasi pada efek saham. Komposisi dana kelolaan biasanya berkisar antara 40% sampai dengan 60% investasi pada obligasi dan saham.

Reksadana jenis ini biasanya sangat cocok bagi para investor yang sudah mengerti tentang resiko investasi, tetapi belum ingin menginvestasikan seluruh dananya pada efek saham. Reksadana ini cocok untuk pencapaian investasi jangka menengah ke panjang yaitu antara 3 sampai dengan 10 tahun.


4. Reksadana Saham
Jenis Reksadana yang menempatkan mayoritas dana investasi milik investor pada efek saham. Komposisi dari dana kelolaan biasanya di atas 75% diinvestasikan pada efek saham.

Reksadana ini sangat cocok untuk investor yang sudah mengerti tentang manjemen risiko investasi dan ingin memaksimalkan dana investasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam jangka panjang.
Reksadana ini cocok untuk mencapai tujuan investasi jangka panjang atau diatas 10 tahun.

Demikian semoga artikel ini bisa dijadikan referensi buat anda para investor yang ingin menginvestasikan modalnya ke Reksadana.


Please Share

FacebookGoogle+Twitter
Back To Top