Para Pakar Ekonomisependapat bahwa roda
perekonomian dunia sudah bergeser dari Amerika dan Eropa Barat ke Asia dan Asia
Timur, dan sekarang ke Asia Tenggara dengan motor yang sangat kuat yaitu negara
China dan India.
Dan negara ketiga setelah India adalah Indonesia, yang didukung oleh sumber kekayaan daya alam, konsumsi domestik yang kuat, pertumbuhan investasi yang stabil, serta fiskal yang sehat.
Dan negara ketiga setelah India adalah Indonesia, yang didukung oleh sumber kekayaan daya alam, konsumsi domestik yang kuat, pertumbuhan investasi yang stabil, serta fiskal yang sehat.
DBS Group Holding menilai Indonesia sebagai negara terpenting
dalam pertumbu-han ekonomi Asia. Bersama China dan Indonesia, Indonesia
berkontribusi besar kepada PDB Asia yang mencapai USS 10,9 triliun pada tahun
2010.
Meskipun demikian Indonesia masih memiliki kelemahan, diantaranya jaringan infrastruktur yang tidak memadai, rendahnya inovasi dan pemanfaatan teknologi, serta lemahnya sumber daya manusia, termasuk rumitnya sistem birokrasi.
Meskipun demikian Indonesia masih memiliki kelemahan, diantaranya jaringan infrastruktur yang tidak memadai, rendahnya inovasi dan pemanfaatan teknologi, serta lemahnya sumber daya manusia, termasuk rumitnya sistem birokrasi.
Artikel Lainnya :Program Kerja Presiden Terpilih Versi ANE
Data Kementrian Koperasi dan Usaha kecil dan Menegah KUKMmenyatakan bahwa pertumbuhan rasio wirausaha di Indonesia tidak
lebih dari 0,24%. Bandingkan dengan rasio wirausaha si sejumlah negara maju
seperti Jepang yang sudah mencapai angka 10%, dan Amerika Serikat sekitar 10%,
bahkan negara tetangga terdekat kita seperti Singapura sudah mencapai angka 7%.
Seperti yang telah kita ketahui sektor wirausaha merupakan salah satu kunci utama yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melihat kenyataan ini dalam waktu dekat pemerintah mencanangkan untuk menaikkan rasio sampai angka 2%.
Seperti yang telah kita ketahui sektor wirausaha merupakan salah satu kunci utama yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melihat kenyataan ini dalam waktu dekat pemerintah mencanangkan untuk menaikkan rasio sampai angka 2%.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya adalah karena masih
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat yang pada umumnya mengabaikan sektor
wirausaha. Hal ini tidak terlepas dari pola pikir dan kebiasaan masyarakat yang
menempatkan profesi wirausaha sebagai pilihan kedua setelah profesi yang
diinginkan tidak tercapai.
Rasa takut untuk gagal, tidak berani mengambil resiko, rendahnya dorongan untuk maju, dan tidak mempunya goal setting yang jelas menjadi faktor penghambat utama. Semua tembok penghalang ini harus diruntuhkan dengan keberanian untuk bermimpi besar, keberanian untuk mencoba hal-hal baru, berani untuk gagal, keberanian untuk berjuang, dan yang terpenting yaitu keberanian untuk mengalami kesuksesan.
Rasa takut untuk gagal, tidak berani mengambil resiko, rendahnya dorongan untuk maju, dan tidak mempunya goal setting yang jelas menjadi faktor penghambat utama. Semua tembok penghalang ini harus diruntuhkan dengan keberanian untuk bermimpi besar, keberanian untuk mencoba hal-hal baru, berani untuk gagal, keberanian untuk berjuang, dan yang terpenting yaitu keberanian untuk mengalami kesuksesan.
Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi negara
yang berkembang sangat pesat, menyusul negara-negara tetangganya. Hal ini sudah
dibuktikan dengan lahirnya pengusaha-pengusaha sukses di Indonesia yang telah
mengabdikan diri dan mengharumkan nama bangsa baik dalam negeri maupun luar negeri
yang sukses menciptakan ribuan lapangan pekerjaan, inilah yang menjadi salah
satu motor penggerak untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang mandiri dan
mapan. Merekalah yang kita sebut sebagaiEntrepreneur
Sejati.
Please Share
FacebookGoogle+Twitter