Apakah Depresi itu? Depresi adalah sama dengan
perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia, dan menderita. Orang pada umumnya
menggunakan istilah depresi untuk memperjelas pada keadaan yang melibatkan
kesedihan dan emosi negative yang mengganggu, rasa kesal, rasa tidak punya
harga diri, tidak bertenaga, kencederungan bunuh diri dan bahkan sampai
melakukan tindakan bunuh diri (APA, 1994). Statistik dari WHO menyatakan bahwa
depresi merenggut lebih dari 850.000 jiwa setiap tahun.
Ada dua macam depresi, yaitu depresi ringan dan berat
(menetap). Depresi ringan datang dan pergi dengan sendirinya, ditandai dengan
hati yang berat, sedih, dan murung. Depresi berat dicirikan oleh perasaan tidak
berguna atau bersalah serta sering disertai gejala fisik seperti turun berat
badan, sakit kepala, hingga tidak enak badan. Penderita depresi berat cenderung
untuk menarik diri, tidak peduli pada lingkungan sekitar, serta aktivitas fisik
yang terbatas.
Berikut adalah bebrapa langkah terapi untuk melawan depresi :
1. Olahraga
Olahraga dapat meredakan depresi, nampaknya cara
kerjanya adalah dengan mempengaruhi pengeluaran bahan kimia otak yang mengatur
suasana hati, yaitu norepinefrin dan serotonin. Olahraga juga dapat melepaskan
endorfin yang menyebabkan perasaan seperti 'melayang' pada beberapa atlet
pelari. Profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Duke University School of
Medicine di Durham NC, P Murali Doraiswamy MD, merekomendasikan agar melakukan
olahraga sebanyak 3-5 kali seminggu selama 20 sampai 30 menit. Latihan aerobik
seperti jalan cepat adalah yang terbaik.
2. Punya Buku Harian
atau Diary
Penelitian menunjukkan, terapi yang mengajarkan cara
berpikir positif dapat meredakan depresi. Dr Doraiswamy merekomendasikan agar
menulis buku harian suasana hati. "Ini adalah alat yang digunakan untuk
melatih seseorang melacak hal-hal positif yang terjadi dalam hidupnya dan tidak
membiarkan kejadian negatif menyebabkannya jatuh," kata Dr Doraiswamy.Buku harian suasana hati akan menjaga kejadian negatif
tetap dalam perspektif yang wajar dan juga berfungsi sebagai pengingat bahwa hari-hari
yang baik bisa terjadi. Dr Doraiswamy merekomendasikan agar tidak menulis buku
harian setiap hari jika merasa terlalu banyak pekerjaan. Menulisnya sekali
seminggu akan lebih mudah agar kebiasaan ini dapat tetap dilanjutkan.
3. Jangan paranoid
Jangan sering berpikir tentang kemungkinan terburuk,
hal ini akan membuat Anda mudah kecemasan dan semakin ciut keberanian.
Belajarlah untuk ikhlas dan menjalani realita yang ada, dengan demikian Anda
tidak akan mudah tertekan atau mengalami kecemasan.
4. Fokus pada hal positif
Coba lebih fokus pada banyak hal positif dalam hidup
Anda, berhenti memikirkan omongan orang. Semua orang punya kekurangan namun
juga punya kekuatan untuk melampauinya dengan kelebihan, berpikir negatif hanya
akan membuat Anda mudah sakit.
5. Hindari over thinking
Salah satu kebiasaan orang yang mudah stres adalah
ketika dia over thinking, batasi kebiasaan ini dengan lebih merealisasikannya
dibanding hanya memikirkannya. Over thinking bisa membuat Anda mudah cemas dan
selalu berpikir negatif.
6. Buat Rencana
Buat rencana harian agar Anda tidak mudah hilang fokus
atau random dalam melakukan sesuatu, pastikan Anda punya goal, jadi Anda akan
lebih fokus pada hal itu. Lebih rutin dan terencana akan membuat Anda lebih
tertata dan tidak hilang arah.
7. Jangan berpikir hitam dan putih
Anda akan tertekan saat hanya membagi kehidupan
menjadi hitam dan putih, benar atau salah. Hidup ini ada banyak warna dan
itulah mengapa kita tak bisa melihat sesuatu dari satu sisi saja, kadang Anda
melakukan kesalahan, tapi pasti ada pelajaran di dalamnya.
8. Meditasi
Penelitian menunjukkan bahwa meditasi berperan dalam mencegah kekambuhan depresi. Penelitian ini difokuskan pada kesadaran berbasis terapi kognitif yang menggabungkan meditasi tradisional dengan pendekatan perilaku kognitif
9. Hidup Teratur
Makan sehat, olahraga dan istirahat cukup adalah
terapi paling mudah yang bisa Anda lakukan. Sesibuk apapun Anda, jangan lupa
untuk melakukan rutinitas wajib ini. Seringnya karena Anda tidak rutin melakukan
hal tersebut, Anda mudah sakit di kala stres melanda.
artikel terkait:Ingin Sehat? Matikan Smartphone Anda setelah Jam 9 Malam
Please Share
FacebookGoogle+Twitter