Agar Anda lebih memahami tentangInvestasi Saham,analisa saham, sertabelajar sahamlebih mendalam maka beberapa
hal yang biasanya perlu Anda ketahui tentang istilah-istilah umum dalam investasi saham.
Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan Anda akan lebih familiar dengan ungkapan umum yang berkaitan dengan investasi saham. Istilah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan Anda akan lebih familiar dengan ungkapan umum yang berkaitan dengan investasi saham. Istilah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Emiten
Adalah perusahaan yang menerbitkan saham atau Issuer
2. Investor
Setiap orang yang melakukan pembelian saham atau surat berharga
lainnya di pasar modal
3. Hari Bursa
Perdagangan saham di pasar sekunder di Indonesia, berlangsung
dibagi dua sesi. Untuk hari Senin hingga Kamis, sesi pertama berlangsung dari
pukul 9.30 dan berakhir pukul 12.00. Sedang sesi kedua dimulai pukul 13.30 dan
diakhiri pukul 16.00. Untuk hari Jumat, sesi pertama berlangsung dari pukul
9.30 dan berakhir pukul 11.30. Kemudian sesi kedua dimulai pukul 14.00 dan
berakhir pukul 16.00.
4. Harga Nominal Saham
Harga ini merupakan nilai yang ditetapkan oleh emiten yang
biasanya sesuai dengan nilai pari (Var value), perusahaan emiten bebas
menetapkan harga per lembar sahamnya.
Misalnya harga nominal per lembar saham perusahaan emiten adalah
sebesar Rp. 100,- maka nilai jual saham tersebut adalah sebesar Rp. 100,- per
lembar saham.
Artikel Lainnya : Tips Strategi Investasi Obligasi yang Aman
5. Harga Perdana
Harga ini merupakan harga sebelum saham tersebut dicatatkan di
bursa efek. setelah hasil negosiasi dengan penjamin emisi (underwritter),
maka akan diketahui berapa nilai saham perusahaan emiten tersebut akan dijual
kepada masyarakat.
Untuk menentukanharga perdana ini, ada beberapa hal yang
dipertimbangkan, antara lain good will, kondisi pasar, prospektus usaha,
Laporan Keuangan Audited dan lain-lain. Jadi tidak ada patokan khusus mengenai
penentuan harga perdana ini.
6. Agio Saham
Agio saham yaitu merupakan selisih antara harga nominal atau nilai
pari dengan harga perdana. Jadi jika diketahui bahwa nilai nominal perusahaan
yang menjual sahamnya di bursa efek Indonesia adalah sebesarRp. 100,-
kemudian penjamin emisinya berhasil menjual saham tersebut di pasar perdana
senilai Rp. 400, ini berarti bahwa perusahaan emiten mendapat agio saham Rp.
300 atau 3 kali.
7. Harga Pasar Saham
Kalau harga perdana merupakan harga jual saham dari penjamin emisi
kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu
dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan
di bursa efek.
8. HargaPembukaan
Harga pembukaan adalah harga yang diminta oleh penjual atau
pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari
bursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dengan harga sesuai dengan
yang diminta oleh penjualdan pembeli. Dalam keadaan demikian, harga
pembukaan tadi menjadi harga pasar pada saat terjadi transaksi.
9. HargaPenutupan
Harga penutupan merupakan harga yang diminta oleh penjual atau
pembeli pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi,
pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena
di antara penjual dan pembeli sudah sama-sama sepakat. Kalau ini yang terjadi,
berarti harga penutupanitu telah menjadi harga pasar.
10. Harga Tertinggi
Merupakan harga tertinggi pada satu hari bursa, transaksi atas
suatu saham dalam sehari bisa berkali-kali dan tidak terjadi pada harga yang
sama. Apabila permintaan (demand) lebih besar dari penawaran (supply)
biasanya harga cenderung naik, dan harga kesepakatan antara penjual dan pembeli
inilah yang menentukan harga akhir.
10. Harga Terendah
Harga ini merupakan kebalikannya dari harga tertinggi, yaitu
pertemuan tawaranharga beli dengan tawaran harga jual yang terendah pada
satu hari bursa.
11. Harga Rata-Rata
Harga rata-rata dihitung berdasarkan perata-rataan dari harga
tertinggi dan terendah. Harga ini juga bisa dicatat untuk transaksi harian,
bulanan, atau tahunan.
Mengetahui ketiga harga ini cukup penting. Sebab dari sini dapat
diketahui, sampai seberapa jauh kekuatan atau kelemahan suatu saham dalam satu
hari bursa, satu bulan bursa, atau satu tahun bursa.
12. Capital Gain
Capital gain merupakan kelebihan harga jual di atas harga beli yang
terjadi di pasar sekunder.Selanjutnya, uang kelebihan itu sepenuhnya
menjadi keuntungan investor penjual. Namun bisa saja, capital gain ini terjadi
atas kelebihan nilai jual di pasar sekunder di atas nilai beli di pasar
perdana. Dengan kata lain, kelebihan harga pasar di atas harga perdana.
13. Capital Loss
Capital Loss merupakan kerugian yang diterima oleh investor akibat
kelebihan harga beli di atas harga jual yang terjadi di pasar sekunder maupun
terjadi atas kelebihan nilai beli di pasar sekunder di atas nilai jual di pasar
perdana.
14. Dividen
Merupakan bagian laba yang diberikan oleh emiten kepada para
pemegang sahamnya. Setiap tahun perusahaan pasti akan menerbitkan laporan
keuangan. Bagi perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat, Laporan
keuangan tersebut diterbitkan setiap tiga bulan sekali.
Walaupun demikian dividen tidak harus diberikan setiap bulan.
Dalam laporan keuangan, tentu tertulis keuntungan perusahaan pada tahun
bersangkutan. Kemudian, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) biasanya
diputuskan berapa rupiah dividen akan diterima oleh para pemegang saham.
15. Yield
Merupakan keuntungan yang diterima investor yang berasal
dari capital gain maupun dari dividen. Yield dinyatakan dalam persentase dari
modal yang ditanamkan.
16. Earning Per Share (EPS)
Nilai ini diperoleh dengan cara membagi keuntungan setelah pajak
yang diperoleh emiten sebelum pembayaran dividen dengan jumlah saham yang
beredar.
Sebagai contoh apabila perusahaan emiten melaporkan bahwa
keuntungan setelah pajak adalah sebesar Rp 1 milyar sedangkan saham yang
beredar 2.000.000 lembar, maka EPS = Rp. 500,-
17. Price Earning Ratio (P/E Ratio)
Nilainya adalah dengan membagi harga pasar suatu saham dengan EPS.
Misalnya, harga pasar biasa tersebut saat ini Rp1.000,- maka
besarnya P/E Ratio adalah 2 kali (Rp1.000/Rp500).
18. Nilai Buku
Nilai buku adalah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi atas
kewajiban-kewajiban perusahaan (termasuk pembayaran dividen saham
preferen). Nilai buku ini hanya mempunyai makna kalau dibagi dengan saham yang
beredar. Kalau hal ini dilakukan, berarti mencerminkan berapa besar jaminan
yang diberikan terhadap pemegang saham berkaitan dengan kemungkinan terjadinya
likuidasi.
Artikel Lainnya : Investasi Reksadana Pilihan Jitu para Investor Cerdas
19. Cash Dividend (Dividen Tunai)
Emiten memberikan dividen tunai apabila emiten tersebut membayar
dividen kepada pemegang sahamnya dengan sejumlah uang tunai. Misalnya, sebuah
perusahaan emiten membayar dividen tunai sebesar Rp. 500 per saham. Ini berarti
setiap pemegang satu lembar saham berhak mendapatkan pembayaran Rp.500.
20. Stock Dividend
Sering terjadi dengan alasan tertentuemiten tidak membayar
dividen dalam bentuk cash, melainkan dalam bentuk saham juga. Misalnya, dalam
RUPS diputuskan, untuk setiap pemegang satu lembar saham berhak mendapatkan dua
lembar saham baru. Hal ini mengakibatkan investor yang semula hanya
memegang satu lembar saham akan memiliki tiga lembar saham.
21. Indeks Beta
Merupakan tingkat sensitivitas suatu saham terhadap kondisi pasar
secara umum. Indeks ini dihitung dengan cara membandingkan tingkat risiko suatu
saham yang dimiliki dengan seluruh saham.
Diperlukan lembaga pemeringkat untuk memberikan nilai indeks,
sebagai contoh jika Indeks beta suatu saham adalah 0 maka saham tersebut tidak
akan terpengaruh dengan fluktuasi saham secara keseluruhan, Indeks beta yang normal
adalah 1, saham tersebut akan sama kenaikannya mengikuti prosentase saham
keseluruhan, begitu pula dengan nilai penurunannya.
Di Amerika Serikat ada pemeringkat untuk Indeks Beta untuk Indeks
berdasarkan jenis industri, misalnya beberapa kelompok industri dengan indeks
beta terendah 0,18 1,32 sampai dengan kelompok Industri dengan Indeks beta
tertinggi di kisaran 2,26 2,46. Indeks Beta tertinggi ini sangat cocok buat
para spekulan yang berani menangung resiko lebih tinggi baik dari sisi untung maupun
rugi.
Please Share
FacebookGoogle+Twitter