Siapakah itu sosok Daeng Soetigna?, hingga Beliau muncul
sebagai Gogle Doodle hari ini, Mungkin nama alat musik angklung sudah terbiasa
Anda dengar dan berasal dari Jawa Barat, namun tahukah Anda siapakah
penciptanya?
Dialah seorang seniman bernama Daeng Soetigna yang berhasil menciptakan alat musik tradisional angklung diantonis (Bernada Musik Barat) yang akhirnya dikenal di kancah musik Internasional.
Dialah seorang seniman bernama Daeng Soetigna yang berhasil menciptakan alat musik tradisional angklung diantonis (Bernada Musik Barat) yang akhirnya dikenal di kancah musik Internasional.
Kalau kita simak
dengan seksama maka hari ini bertepatan dengan hari peringatan Daeng Soetigna yang ke 108 tahun, Beliau sangat berjasa dalam memajukan kesenian dan kebudayaan di
tanah air kita yang tercinta ini.
Tidak banyak alat musik tradisional yang bisa dikenal oleh dan digemari oleh kalangan internasional, salah satunya angklung ini, hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya penonton yang hadir saat pagelaran musik ini, bahkan sebagian turis ada yang sengaja datang ke Indonesia hanya untuk sekedar belajar alat musik ini.
Tidak banyak alat musik tradisional yang bisa dikenal oleh dan digemari oleh kalangan internasional, salah satunya angklung ini, hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya penonton yang hadir saat pagelaran musik ini, bahkan sebagian turis ada yang sengaja datang ke Indonesia hanya untuk sekedar belajar alat musik ini.
Biografi
Daeng
Soetigna berasal dan lahir di Garut tepatnya pada Tanggal 13 Mei 1908, karena beruntung dan terlahir dari golongan Bangsawan Sunda maka Beliau bisa mengeyam
bangku pendidikan Sekolah Dasar Belanda HIS pada Tahun 1915 hingga 1921 dan
melanjutkan ke Sekolah Menengah HIK (Hollands Islandsche Kweekschool) periode tahun 1922 - 1928.
Setelah lulus Beliau sempat menjadi guru dan mengajar di beberapa tempat, di Schakel School
Cianjur sampai dengan Tahun 1932, dan di HIS Kuningan hingga
Tahun 1942.
Pada saat usia 45 tahun Beliau mengikuti Kursus B-1 saat ini lebih dikenal dengan Diploma 3, pada Tahun 1955 mengikuti kuliah di Australia (Teacher's College) merupakan tugas belajar Colombo Plan ke Australia.
Pada saat usia 45 tahun Beliau mengikuti Kursus B-1 saat ini lebih dikenal dengan Diploma 3, pada Tahun 1955 mengikuti kuliah di Australia (Teacher's College) merupakan tugas belajar Colombo Plan ke Australia.
Beliau Wafat pada
Tanggal 8 April 1984 pada usia 75 Tahun, untuk mengenangnya dimakam Beliau terdapat tulisan
Bapak Angklung.
Piagam Penghargaan
Atas segala prestasi dan jasa terhadap perkembangan kesenian dan kebudayaan khususnya musik angklung, Beliau memperoleh penghargaan dari pemerintah antara lain:
- Piagam Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat yaitu Bapak Brigjed Mashudi, pada 28 Februari 1968;
- Piagam Penghargaan dari Gubernur DKI Jakarta, saat itu dijabat oleh Ali Sadikin (10 September 1968);
- Satya Lencana Kebudayaan dari Presiden RI, Bapak Alm. Jend. Soeharto (15 Oktober 1968);
- Piagam Penghargaan, berturut-turut dari Gubernur Jawa Barat H.A. Kunaefi (17 Agustus 1979),R. Nuriana (18 Februari 1994), dan Danny Setiawan, (21 Juli 2005);
- Piagam Metronome Award 2006 dari dari Pusat Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia, (21 Juli 2005);
- Penghargaan Nasional Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Menkumham Republik Indonesia, Bapak Amir Syamsudin,(26 April 2013).
Sosok Para Guru yang Dijadikan Panutan
Ilmu Seni dalam
menciptakan dan memainkan musik Angklung beliau dapatkan dengan bergaul dengan
beberapa kalangan yang terlebih dahulu ahli dan sudah mengenal musik angklung
diantara adalah :
- Seorang Figur yang Beliau katakan sebagai guru besar bernama Pak Djaja dimana sangat Ahli dalam membuat dan memainkan alat musik ini;
- Pak Wangsa seorang petani yang ahli dalam memilih bahan yang berkualitas untuk membuat angklung;
- Seorang Pengemis yang biasa mengamen dan sangat lihai menggunakan alat musik ini;
- Teman dekat beliau bernama Setiamihardja seorang guru kerajinan tangan, menjadi partner Beliau dalam menciptakan angklung.
Artikel Lainnya :Fakta Menarik Frankie Manning
Maha Karya
Beliau sangat berjasa menciptakan modifikasi nada musik angklung yang sebelumnya bernada pantatonis (hanya
terdiri dari lima nada) hingga menjadi
diantonis (terdiri dari tujuh nada), yang dapat dimainkan secara harmoni dan
masing-masing pemain musik hanya memainkan satu nada saja.
Selain itu Beliau
juga Beliau terkenal sebagai seorang penulis lagu dan komposer khususnya dalam
memainkan aransemen musik angklung.
Demikian sekilas
sejarah singkat biografi dan karya Daeng Soetigna yang sangat berjasa dalam partisipasinya
mengembangkan instrumen musik angklung yang saat ini bisa mengangkat martabat kebudayaan
asli tradisonal Jawa Barat dan sangat dikenal oleh Dunia Internasional.
Please Share
FacebookGoogle+Twitter